MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI
SEKTOR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
MEMASANG JARINGAN NIRKABEL
TIK.JK02.007.01
|
BUKU INFORMASI
DEPARTEMEN TENAGA KERJA
DAN TRANSMIGRASI R.I.
DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN
PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto
Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
|
DAFTAR ISI
BAB I
PENGANTAR
·
Apakah
pelatihan berdasarkan kompetensi?
Pelatihan
berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan
pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi dijelaskan oleh Kriteria Unjuk
Kerja.
·
Apakah
artinya menjadi kompeten ditempat kerja?
Jika Anda komnopeten dalam pekerjaan tertentu, Anda memiliki seluruh
keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan secara efektif
ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.
1.2
Desain Modul
Modul ini didisain
untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/mandiri
:
·
Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan
oleh seorang pelatih.
·
Pelatihan individual/mandiri adalah pelatihan yang
dilaksanakan oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur/sumber-sumber yang
diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
1.2.1 Isi
Modul
a. Buku Informasi
Buku informasi ini
adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta pelatihan.
b. Buku Kerja
Buku kerja ini
harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan dan
kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual /
mandiri.
Buku ini diberikan
kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk mempelajari
dan memahami informasi.
·
Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor
pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
·
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan
dalam melaksanakan praktik kerja.
c. Buku
Penilaian
Buku penilaian ini
digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan peserta pelatihan
pada Buku Kerja dan berisi :
·
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan
sebagai pernyataan keterampilan.
·
Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian
keterampilan peserta pelatihan.
·
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk
mencapai keterampilan.
·
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada
Buku Kerja.
·
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan
praktik.
·
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
1.2.2 Pelaksanaan Modul
Pada pelatihan klasikal, pelatih akan :
·
Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta
pelatihan sebagai sumber pelatihan.
·
Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta
pelatihan.
·
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam
penyelenggaraan pelatihan.
·
Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban /
tanggapan dan menuliskan hasil tugas praktiknya pada Buku Kerja.
Pada Pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :
·
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama
pelatihan.
·
Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku
Kerja.
·
Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
·
Mengisikan hasil tugas praktik pada Buku Kerja.
·
Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh
pelatih.
Apakah Pengakuan
Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency).
Jika Anda
telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk elemen unit
kompetensi tertentu, Anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini (RCC).
Berarti Anda tidak akan dipersyaratkan untuk belajar kembali.
Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan,
karena Anda telah :
a.
Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu
pengetahuan dan keterampilan yang sama atau
b.
Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari
kompetensi yang sama atau
c.
Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan
dan keterampilan yang sama.
Profesi
Profesi adalah
suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta
keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan,
pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu
yang dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.
Standardisasi
Standardisasi
adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu standar tertentu.
Penilaian / Uji Kompetensi
Penilaian atau Uji
Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan, pelaksanaan dan
peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai apakah kompetensi
sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar
yang dipersyaratkan.
Pelatihan
Pelatihan adalah
proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu
dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada
terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari.
Kompetensi
Kompetensi adalah
kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan
serta penerapan dari ketiga aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk
kerja yang ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi
adalah standar yang ditampilkan dalam istilah-istilah hasil serta memiliki
format standar yang terdiri dari judul unit, deskripsi unit, elemen kompetensi,
kriteria unjuk kerja, ruang lingkup serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan
tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu kepada seseorang yang
dinyatakan kompeten yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses
penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji kompetensi.
STANDAR KOMPETENSI
Modul yang sedang Anda
pelajari ini adalah untuk mencapai satu unit kompetensi, yang termasuk dalam
satu paket pelatihan, yang terdiri atas unit-unit kompetensi berikut:
TIK.JK02.005.01 Memasang kabel UTP dan BNC pada jaringan
Apakah Standar Kompetensi?
Setiap Standar
Kompetensi menentukan :
a.
Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk
mencapai kompetensi.
b.
Standar yang diperlukan untuk mendemonstrasikan
kompetensi.
c.
Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Apa yang akan Anda pelajari dari Unit Kompetensi ini?
Anda akan diajarkan
untuk mendesain LAN secara umum.
Berapa lama Unit Kompetensi ini dapat diselesaikan?
Pada sistem
pelatihan berdasarkan kompetensi, fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan
pada lamanya waktu. Namun diharapkan pelatihan ini dapat dilaksanakan dalam
jangka waktu tiga sampai lima hari. Pelatihan ini dijutukan bagi semua user
terutama yang tugasnya berkaitan dengan jaringan seperti staff support dan
staff admin jaringan.
Berapa banyak/kesempatan yang Anda miliki untuk mencapai
kompetensi?
Jika Anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan
pertama, Pelatih Anda akan mengatur rencana pelatihan dengan Anda. Rencana ini
akan memberikan Anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi Anda
sesuai dengan level yang diperlukan.
Jumlah maksimum
usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.
Dalam sistem
pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan untuk dapat :
·
mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta
pelatihan.
·
memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
·
menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan
criteria unjuk kerja telah dimasukkan
dalam pelatihan dan penilaian.
KODE UNIT :
TIK.JK02.07.01
JUDUL UNIT : Memasang Jaringan Nirkabel
DESKRIPSI UNIT : Unit ini menjelaskan kompetensi yang diperlukan untuk menentukan, memilih
dan menginstalasi perangkat serta menguji jaringan nirkabel.
ELEMEN
KOMPETENSI
|
KRITERIA
UNJUK KERJA
|
Menentukan
spesifikasi perangkat
|
1.1 Kebutuhan
detail dari perangkat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan jaringan saat ini
dan masa yang akan datang.
1.2 Kapasitas
jaringan saat ini dan masa yang akan datang ditetapkan sesuai dengan
kebutuhan jumlah pengguna saat ini dan masa yang akan datang.
1.3 Teknologi
data link layer ditetapkan sesuai dengan kebutuhan pengguna saat ini dan masa
yang akan datang.
1.4 Kebutuhan
sekuriti dan manajemen jaringan ditetapkan sesuai dengan kebutuhan pengguna
saat ini dan masa yang akan datang.
|
Memilih dan menginstalasi perangkat
|
2.1 Perangkat
dengan fitur yang tepat dipilih berdasarkan kebutuhan teknis.
2.2 Kabel,
konektor dan perangkat lain dipilih berdasarkan kebutuhan jaringan dan
spesifikasi perangkat.
2.3 Perangkat
dipasang sesuai dengan petunjuk.
Sistem
komputer dikonfigurasi untuk dapat
berinteraksi dengan perangkat jaringan nirkabel.
|
01
Menguji perangkat
|
3.1 Rencana
pengujian ditetapkan berdasarkan
standar pengujian yang berlaku.
3.2 Penyesuaian
jaringan dilakukan sesuai dengan hasil pengujian.
|
BATASAN
VARIABEL
1. Unit ini berlaku untuk
seluruh sektor teknologi informasi dan komunikasi.
2. Dalam
melaksanakan unit kompetensi ini didukung dengan tersedianya:
2.1 Arsitektur jaringan komputer.
2.2 Perangkat nirkabel, kabel dan konektor yang telah ditentukan.
2.3 Petunjuk pemasangan Perangkat nirkabel.
2.4 Petunjuk mengkonfigurasi Perangkat nirkabel.
2.5 Beberapa sistem komputer
yang terhubung dengan sistem jaringan dengan menggunakan perangkat koneksi
nirkabel.
PANDUAN
PENILAIAN
1.
Pengetahuan dan keterampilan penunjang
Untuk mendemontrasikan kompetensi, memerlukan bukti
keterampilan dan pengetahuan di bidang berikut ini :
1.1 Pengetahuan dasar
1.1.1 Pengetahuan
sistem jaringan komputer.
1.1.2 Pengetahuan
sistem transmisi.
1.1.3 Pengetahuan
sistem nirkabel.
1.2 Keterampilan dasar
1.2.1 Mengoperasikan sistem komputer.
2. Konteks penilaian
Kompetensi harus diujikan di tempat
kerja atau di tempat lain secara praktek dengan kondisi kerja sesuai dengan
keadaan normal.
3. Aspek penting penilaian
Aspek yang harus
diperhatikan :
3.1 Kemampuan untuk memilih perangkat nirkabel.
3.2 Kemampuan untuk memasang perangkat nirkabel pada jaringan.
4. Kaitan dengan unit-unit lainnya
4.1 Unit ini didukung oleh pengetahuan dan
keterampilan dalam unit kompetensi yang berkaitan dengan:
4.1.1 TIK.JK02.005.01 Memasang kabel UTP dan BNC pada jaringan
4.2 Pengembangan pelatihan untuk memenuhi
persyaratan dalam unit ini perlu dilakukan dengan hati-hati. Untuk pelatihan
pra-kejuruan umum, institusi harus menyediakan pelatihan yang mempertimbangkan
serangkaian konteks industri seutuhnya tanpa bias terhadap sektor tertentu.
Batasan variabel akan membantu dalam hal ini. Untuk sektor tertentu/ khusus, pelatihan
harus disesuaikan agar dapat memenuhi kebutuhan sektor tersebut.
Kompetensi Kunci
NO
|
KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT INI
|
TINGKAT
|
1
|
Mengumpulkan,
mengorganisir dan menganalisa informasi
|
2
|
2
|
Mengkomunikasikan
ide-ide dan informasi
|
2
|
3
|
Merencanakan dan
mengorganisir aktivitas-aktivitas
|
2
|
4
|
Bekerja dengan
orang lain dan kelompok
|
2
|
5
|
Menggunakan
ide-ide dan teknik matematika
|
2
|
6
|
Memecahkan masalah
|
2
|
7
|
Menggunakan teknologi
|
2
|
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
Belajar dalam
suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan yang sedang “diajarkan” di
kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan bertanggung jawab terhadap
belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda perlu merencanakan belajar Anda dengan
Pelatih dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang
telah dibuat.
Persiapan/perencanaan
a.
Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam
setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi
proses belajar Anda.
b.
Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c.
Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh
berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah Anda miliki.
d.
Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan
keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran
a.
Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik
yang terdapat pada tahap belajar.
b.
Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat
menggabungkan pengetahuan Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktik
a.
Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh
Pelatih atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
b.
Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit
yang Anda temukan.
Implementasi
a.
Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b.
Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan
praktik.
c.
Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas
penilaian untuk penyelesaian belajar Anda.
Terdapat tiga
prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus, kombinasi
metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri
Belajar secara
mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan
kecepatan belajarnya masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan secara
bebas, Anda disarankan untuk menemui Pelatih setiap saat untuk
mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar
berkelompok memungkinkan peserta untuk dating bersama secara teratur dan
berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki
prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan
interaksi antar peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar terstruktur
Belajar
terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh
Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya mencakup topik tertentu.
MATERI UNIT KOMPETENSI
Memasang Jaringan Nirkabel
pilih Tujuan
Instruksional Umum
Siswa mampu menceritakan dan menjelaskan proses memasang
jaringan nirkabel
Siswa
secara mandiri mampu melakukan desain untuk jaringan nirkabel secara sederhana
Tujuan Instruksional Khusus
Siswa mampu menjelaskan beberapa komponen jaringan
Siswa mampu menjelaskan keperluan dalam pembuatan
jaringan
Siswa mampu menjelaskan mengenai topologi jaringan
Siswa mampu memilih topologi jaringan yang sesuai
Siswa mampu menyebutkan perangkat yang diperlukan dalam memasang
jaringan nirkabel
Siswa mampu melakukan subnetting
Siswa mampu melakukan pemberian alamat IP
Jaringan / network adalah suatu mekanisme yang
memungkinkan berbagai komputer terhubung dan para penggunanya dapat
berkomunikasi dan share resources
satu sama. Informasi dan data bergerak melalui media transmisi jaringan
sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer untuk saling bertukar dokumen
dan data, mencetak pada printer yang
sama dan bersama-sama menggunakan hardware
/ software yang terhubung dengan
jaringan.
Saat ini kita
mengenal beberapa jenis jaringan pada umumnya yatu jaringan data dan internet.
Jaringan data
adalah sebuah jaringan yang memungkinkan komputer-komputer yang ada saling
bertukar data. Contoh yang paling sederhana adalah dari jaringan data adalah
dua buah PC terhubung melalui sebuah kabel. Akan tetapi rata-rata jaringan data
menghubungkan banyak alat.
Jaringan internet
adalah sekumpulan jaringan-jaringan yang saling terhubung oleh alat jaringan
dan akan menjadikan jaringan-jaringan tersebut sebagai satu jaringan yang
besar. Public Internet adalah contoh yang paling mudah dikenali sebagai
jaringan tunggal yang menghubungkan jutaan komputer.
Ada 3 jenis arsitektur jaringan data
:
1.
LAN (Local Area Network)
Jaringan ini
beroperasi dalam area yang jaraknya terbatas(kurang dari 10 kilometer).Biasanya
jaringan ini bersifat tertutup karena hanya digunakan oleh sekumpulan orang dan
memberikan akses bandwith yang tinggi dalam lingkup kelompok yang
menggunakannya.Alat yang biasa digunakan adalah Switch dan Hub.
2.
WAN (Wide Area Network)
Jaringan ini
beroperasi dalam area yang lebih luas dari LAN.Biasanya jaringan WAN berfungsi
untuk menghubungkan LAN yang berada terpisah secara geografis. Biasanya
digunakan juga untuk fulltime/partime connectivity antar daerah dan juga untuk
public services seperti email. Alat yang biasa digunakan di jaringan ini adalah
Router.
3.
MAN (Metropolitan Area Network )
Jaringan ini
beroperasi dalam area yang lebih luas secara geografis.Biasanya menghubungkan
jaringan WAN yang terpisah sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertukaran
informasi dan sharing data dan devices. Alat yang digunakan adala kumpulan dari
Router dan Gateway.
Jaringan nirkabel
adalah jaringan yang memungkinkan setiap user untuk saling bertukar informasi
tanpa harus terhubung dengan kabel pada umumnya(UTP ) sehingga memudahkan user
untuk berpindah-pindah lokasi selama jaringan nirkabel tersebut dapat
terhubung.
Sama halnya
seperti jaringan yang berbasis kabel, maka jaringan nirkabel dapat
diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yang berbeda berdasarkan pada jarak
dimana data dapat ditransmisikan.
* Wireless Wide Area
Networks (WWANs)
Teknologi
WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan
publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang
sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau
juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa
telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second
generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for
Mobile Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code
Division Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi
dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar
global dan memiliki fitur roaming yang global juga. ITU juga secara aktif dalam
mempromosikan pembuatan standar global bagi teknologi 3G.
* Wireless Metropolitan
Area Networks (WMANs)
Teknologi WMAN
memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di
dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam
suatu kota atau
pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau
kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat
bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif
ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan
gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses
nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi,
merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi
yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan
local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi
kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus
membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.
* Wireless Local Area Networks (WLANs)
Teknologi WLAN
membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang
sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau
pada area publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat
digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel permanen tidak
diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang
sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda
dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam
infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau
eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai
bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam
lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam
area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan
sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke
sumber daya jaringan.Pada tahun 1997, IEEE meng-approve standar 802.11 untuk
WLAN, yang mana menspesifikasikan suatu data transfer rate 1 sampai 2 megabits
per second (Mbps). Di bawah 802.11b, yang mana menjadi standar baru yang
dominan saat ini, data ditransfer pada kecepatan maksimum 11 Mbps melalui
frekuensi 2.4 gigahertz (GHz). Standar yang lebih baru lainnya adalah 802.11a,
yang mana menspesifikasikan data transfer pada kecepatan maksimum 54 Mbps
melalui frekuensi 5 GHz.
* Wireless Personal Area
Networks (WPANs)
Teknologi WPAN
membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi
peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa
digunakan dalam ruang operasi personal (personal operating space atau POS).
Sebuah POS adalah suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak
sekitar 10 meter. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth
dan cahaya infra merah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang
menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak
sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku
ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama
Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi
Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif lainnya, untuk
menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), maka user
bisa menggunakan cahaya infra merah.Untuk menstandarisasi pembangunan dari
teknologi WPAN, IEEE telah membangun kelompok kerja 802.15 bagi WPAN. Kelompok
kerja ini membuat standar WPAN, yang berbasis pada spesifikasi Bluetooth versi
1.0. Tujuan utama dari standarisasi ini adalah untuk mengurangi kompleksitas,
konsumsi daya yang rendah, interoperabilitas dan bisa hidup berdampingan dengan
jaringan 802.11.
Jaringan Komputer
Nirkabel memberikan fleksibilitas dalam instalasi dan konfigurasi dan kebebasan
berhubungan dengan mobilitas jaringan, berikut adalah hal yang harus
dipertimbangkan dalam menjalankan sistem Jaringan
Komputer Nirkabel :
- Jangkauan dan Liputan
Jangkauan
komunikasi Radio Frequency (RF) dan Infrared (IR) merupakan sebuah fungsi dari
desain produk (termasuk kekuatan transmit dan desain receiver) dan bentuk
perambatan, terutama dalam lingkungan ruang tertutup. Interaksi terhadap objek
bangunan, termasuk tembok, logam dan bahkan manusia, dapat mempengaruhi energi
perambatan, untuk itulah pertimbangan jangkauan dan liputan perlu
dipertimbangkan.
Benda-benda
padat menghentikan signal infrared, yang mengakibatkan keterbatasan. Kebanyakan
sistem Jaringan Komputer Nirkabel menggunakan Radio Frequency (RF) karena
gelombang radio dapat melewati beberapa jenis ruangan dan hambatan lain.
Jangkauan
(atau radius liputan) untuk sistem Jaringan Komputer Nirkabel tipikal
bervariasi mulai dari di bawah 100 kaki sampai lebih dari 300 kaki. Jangkauan
dapat diperluas, dan kebebasan bergerak via roaming, dapat dilakukan
menggunakan microcells.
- Throughput
Seperti
halnya dengan sistem Jaringan Komputer Berkabel , throughput yang sebenarnya
dalam Jaringan Komputer Nirkabel tergantung pada produk dan jenis set-up.
Faktor-faktor yang mempengaruhi throughput termasuk jumlah pengguna,
faktor-faktor yang mempengaruhi perambatan misalnya jarak dan multipath, tipe
Jaringan Komputer Nirkabel yang digunakan, seperti latency dan bottleneck pada
bagian Jaringan Komputer Berkabel.
Rate data
untuk kebanyakan Jaringan Komputer Nirkabel komersial adalah sekitar 1.6Mbps.
Para pengguna topologi Ethernet tradisional atau Token Ring biasanya merasakan
sedikit perbedaan ketika menggunakan Jaringan Komputer Nirkabel.
Jaringan
Komputer Nirkabel menyediakan throughput yang cukup untuk kebanyakan aplikasi
Jaringan Komputer kantoran, termasuk pertukaran electronic mail (E-Mail), akses
ke peralatan bersama mis printer, akses internet, dan akses untuk database dan
aplikasi multi-user. Sebagai perbandingan, jika sebuah modem terbaru dengan
teknologi V.90 mengirim dan menerima data pada data rate 56.6 Kbps, maka dalam
hal throughput sebuah Jaringan Komputer Nirkabel beroperasi pada 1.6Mbps
artinya hampir tigapuluh kali lebih cepat.
- Integritas dan Reliabilitas
Teknologi
nirkabel telah diuji selama lebih dari limapuluh tahun dalam aplikasi nirkabel
di dunia komersial dan militer. Walaupun interferensi radio dapat mengakibatkan
degradasi dalam hal throughput, gangguan semacam itu sangat jarang terjadi
dalam ruang kantor.
Desain
yang bagus dari produsen alat teknologi Jaringan Komputer Nirkabel yang telah
terbukti dan aturan batas jarak signal menghasilkan koneksi yang lebih bagus
daripada koneksi telpon selular dan memberikan integritas data yang performanya
sama atau bahkan lebih bagus daripada Jaringan Berkabel.
- Kompatibilitas dengan Jaringan yang Telah Ada
Kebanyakan
Jaringan Komputer Nirkabel telah disiapkan untuk memenuhi standar industri
interkoneksi dengan Jaringan Berkabel seperti Ethernet atau Token Ring serta
didukung oleh sistem operasi jaringan sama halnya dengan Jaringan Komputer
Berkabel melalui penggunaan driver yang tepat. Setelah terinstal, maka jaringan
akan menganggap komputer nirkabel sama seperti komponen jaringan yang lain.
- Interoperabilitas Perangkat Jaringan Nirkabel
Calon
pengguna harus menyadari bahwa perangkat sistem Jaringan Komputer Nirkabel dari
beberapa produsen mungkin tidak saling interoperable (tidak kompatibel), untuk
tiga alasan berikut ini .
Pertama, teknologi yang berbeda tidak saling
mendukung. Sebuah sistem yang berbasis teknologi spread spectrum frequency
hopping (FHSS) tidak akan berkomunikasi dengan sistem lain yang berbasis
teknologi spread spectrum direct sequence (DSSS).
Kedua,
sistem yang menggunakan band frekuensi yang berbeda tidak akan saling
berkomunikasi walaupun keduanya menggunakan teknologi yang sama. Ketiga, sistem
dari produsen yang berbeda kemungkinan tidak akan berhubungan walaupun keduanya
menggunakan teknologi yang sama dan band frekwensi yang sama, sehubungan dengan
perbedaan implementasi (teknologi) pada setiap produsen.
- Interferensi dan Ko-eksistensi
Dengan
tidak adanya aturan lisensi frekwensi pada produk-produk perangkat Jaringan
Komputer Nirkabel, berarti produk lain yang memancarkan energi dalam spektrum
frekwensi yang sama secara potensial dapat mengakibatkan interferensi terhadap
sistem komputer nirkabel. Sebagai contoh adalah oven microwave, tapi sebagian
besar produsen perangkat Jaringan Komputer Nirkabel telah mendesain produk
mereka dengan memperhitungkan interferensi oven microwave.
Hal lain
yang patut dipertimbangkan adalah penggunaan beberapa merek perangkat Jaringan
Komputer Nirkabel dari produsen yang berbeda-beda. Sementara produk dari
beberapa produsen menginterferensi merek lain, beberapa produk tidak saling
interferensi.
- Izin Penggunaan Frekuensi
Di Amerika
Serikat, Federal Communications Commissions (FCC) mengatur penggunaan transmisi
radio, termasuk yang digunakan dalam Jaringan Komputer Nirkabel. Negara lain
juga memiliki lembaga yang mengatur hal tersebut.
Perangkat
Jaringan Komputer Nirkabel secara tipikal didesain untuk beroperasi pada bagian
spektrum radio di mana FCC tidak mensyaratkan end-user untuk membayar izin
penggunaan gelombang radio. Di Amerika Serikat, umumnya Jaringan Komputer
Nirkabel menggunakan frekwensi pada salah satu gelombang ISM (Instrumentation,
Scientific, and Medical). Ini termasuk 902-928 MHz, 2.4-2.483 GHz, 5.15-5.35
GHz, dan 5.725-5.875 GHz.
Agar dapat
menjual perangkat Jaringan Komputer Nirkabel di suatu negara, produsen harus
memperoleh sertifikasi dari lembaga terkait dinegara yang dimaksud.
- Kemudahan dalam Penggunaan
Pengguna
hanya perlu mendapat sedikit informasi baru untuk dapat segera menggunakan
Jaringan Komputer Nirkabel. Karena tipikal Jaringan Komputer Nirkabel yang
kompatibel dengan Network Operating System, maka aplikasi-aplikasi akan
berfungsi sama dengan ketika menggunakan Jaringan Komputer Berkabel.
Selain itu
sistem Jaringan Komputer Nirkabel juga menggabungkan beberapa alat diagnostik
untuk mengetahui masalah yang mungkin timbul dengan elemen-elemen sistem
nirkabel; namun bagaimanapun juga, sistem telah dirancang agar kebanyakan
pengguna tidak perlu sampai menggunakan alat diagnostik tersebut.
Jaringan
Komputer Nirkabel menyederhanakan banyak aturan-aturan dalam hal instalasi dan
konfigurasi yang memusingkan para manajer jaringan. Karena hanya Titik Akses
(transceiver) yang membutuhkan kabel, maka para manajer jaringan dibebaskan
dari urusan menarik kabel.
Dengan
sedikitnya kabel yang digunakan maka sangat mudah untuk memindahkan, menambah
dan mengubah konfigurasi dalam jaringan. Terakhir, sifat portable (mudah
dipindahkan) dari Jaringan Komputer Nirkabel, memberikan keleluasaan bagi
manajer jaringan untuk melakukan pra-konfigurasi dan memperbaiki seluruh
jaringan sebelum memasang pada lokasi yang terpisah.
Setelah
terkonfigurasi, Jaringan Komputer Nirkabel dapat dipindahkan ke tempat lain
hanya dengan sedikit modifikasi atau tanpa modifikasi sama sekali.
- Keamanan
Karena
teknologi nirkabel berasal dari aplikasi militer, maka faktor keamanan sejak
lama merupakan kriteria terutama dalam perangkat nirkabel. Standar keamanan
secara tipikal merupakan bagian daripada Jaringan Komputer Nirkabel, membuatnya
menjadi lebih aman daripada kebanyakan Jaringan Komputer Berkabel.
Sangat
sulit bagi orang luar untuk menyadap lalulintas Jaringan Komputer Nirkabel.
Teknik enksripsi yang kompleks membuat hal tersebut sangat sulit dimungkinkan,
sehingga yang perlu diawasi adalah penggunaan akses ke jaringan.
Secara umum, sebuah klien harus dibuat seaman
mungkin sebelum diizinkan ikut serta dalam sebuah Jaringan Komputer Nirkabel.
- Biaya
Implementasi
sebuah Jaringan Komputer Nirkabel melibatkan biaya infrastruktur pada
titik-titik akses nirkabel dan biaya pengguna untuk setiap kartu adapter
nirkabel.
Biaya
infrastruktur utamanya tergantung pada jumlah Titik Akses yang dipasang; harga
sebuah Titi k Akses berkisar US$ 1,000 sampai $ 2,000. Jumlah Titik Akses
secara tipikal tergantung pada wilayah jangkauan yang ingin diliput dan atau
jumlah atau tipe pengguna yang ingin dilayani. Wilayah liputan proporsional
dengan jangkauan produk. Kartu adapter Jaringan Komputer Nirkabel dibutuhkan
untuk platform standar komputer, harganya berkisar US$ 300 sampai dengan US$
1,000.
Biaya
pemasangan dan pemeliharaan sebuah Jaringan Komputer Nirkabel umumnya lebih
murah daripada biaya pemasangan dan pemeliharaan Jaringan Komputer Berkabel,
dengan dua alasan.
Pertama,
sebuah Jaringan Komputer Nirkabel menghilangkan biaya kabel dan ongkos kerja
memasang dan memperbaikinya. Kedua, karena Jaringan Komputer Nirkabel
memudahkan pemindahan, penambahan dan perubahan, maka mengurangi biaya tidak
langsung user-downtime dan biaya overhead administratif.
- Skalabilitas
Jaringan
Komputer Nirkabel dapat dirancang menjadi sangat mudah atau sangat rumit.
Jaringan Komputer Nirkabel dapat mendukung banyak klien dan atau wilayah
liputan dengan menambah Titik Akses (transceiver) untuk memperkuat atau
memperluas liputan.
- Pengaruh Terhadap Kesehatan
Radiasi yang dihasilkan dari Jaringan Komputer Nirkabel
sangat rendah, lebih kecil daripada yang dihasilkan telepon selular. Karena
gelombang radio memudar dengan cepat, maka radiasi yang terkirim hanya sebagian
kecil yang menerpa orang-orang yang bekerja dalam sistem Jaringan Komputer
Nirkabel.
Kesimpulan
Fleksibilitas dan
mobilitas membuat Jaringan Komputer Nirkabel sebagai pelengkap yang efektif dan
alternatif menarik dibandingkan Jaringan Komputer Berkabel. Jaringan Komputer
Nirkabel menyediakan semua fungsi yang dimiliki oleh Jaringan Komputer
Berkabel, tanpa perlu terhubung secara fisik.
Konfigurasi
Jaringan Komputer Nirkabel mulai dari topologi yang sederhana peer-to-peer
sampai dengan jaringan yang kompleks menawarkan konektivitas distribusi data
dan roaming. Selain menawarkan mobilitas untuk pengguna dalam lingkungan yang
dicakup oleh jaringan, juga memungkinkan jaringan portable, memungkinkan
jaringan untuk berpindah dengan pengetahuan penggunanya.
Sekilas Teknologi Nirkabel
Dalam bentuk yang paling sederhana ,jaringan nirkabel adalah LAN yang
menggunakan frekuensi radio untukdapat salaing berkomunikasi ketimbang
menggunakan kabel.Contoh gambar di bawah menunjukan klien device berhubungan
dengan access point.
Gambar 1 Jaringan Kabel dan Jaringan Nirkabel
Karena jaringan Nirkabel menggunakan frekuensi radio ,maka kecepatan akses
tergantung pada jarak antara transmiter dan receiver.Maka semakin dekat klien
device dengan access point semakin besar kecepatan akses mereka dalam jaringan
.
Berikut adalah
komponen Jaringan Nirkabel :
1.Access point
2. Klien Device
3.Switch
4.Kabel
1.
Access Point
Access
Point menyediakan konektifitas antara device-device dengan jaringan nirkabel
yang ada. Access point terbagi menjadi 2 yaitu :
- Access
Point
Access Point yang dimaksud di sini berfungsi sebagai
media yang memberikan konektifitas antara klien device dengan jaringan yang
ada.Biasanya antara access point dengan PDA atau Handphone yang sudah memiliki
perangkat nirkabel.Atau bisa juga antara access point dengan laptop yang
memiliki perangkat nirkabel.
Pemasangan access point bisa dilakukan pada ruangan
tertutup maupun ruangan terbuka.Jaringan Nirkabel memiliki standar tersendiri
yang telah ditentukan oleh IEEE(Institute of Electrical and Electronics Engineers)
Tabel
1. Standar dalam Nirkabel
|
||||
Standard
|
Maximum Throughput (Mbps)
|
Frequency (GHz)
|
Compatibility
|
Ratified
|
802.11b
|
11
|
2.4
|
|
1999
|
802.11a
|
54
|
5
|
|
1999;
Product availability 2001
|
802.11g
|
54
|
2.4
|
Backward-compatible
with 802.11b
|
2003
|
Standar 802.11a bekerja dalam 5 Ghz band yang membuat
transmisi mudah terinteferensi dari microwave dan telephon nirkabel.Kekuatan
standar 802.11b dan 802.11g beroperasi dalam 2.4 Ghz band terpengaruh secara
negatif oleh air, besi dan dinding tipis.
Standar 802.11b dan 802.11g membagi 2.4 GHz band menjadi 14 channel.Channel
1,6,dan 11 tidak akan menyebabkan overlapping(interferensi) apabila dipasang
bersamaan dalam suatu jairngan. Standar 802.11a lebih rendah interferensi nya
akan tetapi memerlukan line of sight (pandangan bebas dari halangan).
Metode
akses medium dari standar 802.11, disebut dengan Distribution Coordination
Method, sama dengan mekanisme yang ada dalam Ethernet yaitu carrier sense
multiple access collision detect (CSMA/CD).
Gambar 3 Access
Point Indoor
Gambar 4 Access
Point Outdoor
- Bridge
Access Point yang
digunakan sebagai bridge berfungsi sebagai media yang memberikan konektifitas
antara access point lain dengan jaringan yang ada.Biasanya access point ini
sama-sama digunakan sebagai bridge.Access point digunakan sebagai bridge
apabila hendak mengkonekkan antara 2 gedung yang berjauhan dan tidak mungkin
dilewati oleh media lain ( kabel) untuk menghubungkannya. Koneksi ini biasa
disebut sebagai koneksi peer to peer.
Untuk memasang bridge lokasi yang dipasang harus bebas
dari halangan (line of sight) yaitu tidak terhalang gedung lain atau pemancar
lain sehingga tidak bentrok dalam memancarkan sinyal.Pemasangan bridge juga
harus disertai pemasangan antena.
Gambar 5
Bridge
Ada
2 jenis antena yaitu: omni directional dan bi-directional.Antena omni
directional mempunyai radius melingkar dan bisa mencakup banyak user apalagi
ditempatkan pada tempat yang bebas dari halangan(tembok,tiang,dll). Antena
bi-directional mempunyai radius yang berbeda. Sinyal yang dipancarkan lebih
bersifat menembak satu point.
Gambar 6 Antenna Omni
directional
Gambar 7 Antenna Bi-directional
Point-to-Point Bridging
Tidak selalu mudah untuk
menjalankan sebuah jaringan kabel antara 2 gedung untuk menggabungkan LAN yang ada
menjadi satu broadcast domain.Apabila kedua gedung mempunyai jarak yang masuk
dalam jangkauan dan berada dalam direct line of sight satu dengan yang lain,
maka bridge bisa digunakan.
Dengan menggunakan dua access point untuk menciptakan satu logik port
bridge. Dalam model ini access point didedikasikan sebagai point-to point
bridge dan tidak berfungsi sebagai access point untuk klien device.
Gambar 8. Point-to-Point Bridging
2.
Klien
Device
Klien Device biasanya dilengkapi dengan WIC(Wireless
Interface Card) atau PCMIA Card Adapter di mana alat inilah yang menghubungkan
klien device dengan access point melalui radio frequency.Contoh dari klien
device adalah :
a.
PC
user
b.
Laptop
c.
PDAs
d.
Handphone
with wireless adapter
Gambar 9
PCMIA Card Adapter
Gambar 10
Contoh PDA yang support jaringan nirkabel
Gambar 11
Contoh Handphone yang support Jaringan Nirkabel
3.
Switch
Switch dikenal juga dengan istilah LAN
switch merupakan perluasan dari bridge. Ada dua buah arsitektur switch, sebagai
berikut:
i.
Cut through
Kelebihan dari arsitektur switch ini terletak pada
kecepatan, karena pada saat sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan
alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.
ii.
Store and forward
Switch ini
menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya k etujuan dan
untuknya memerlukan waktu.
Keuntungan
menggunakan switch apabila bila switch tersebut merupakan base Ethernet adalah
karena setiap segmen jaringan memiliki bandwith 10 Mbps penuh,dan 100 Mbps
apabila base Fast Ethernet dan tidak
terbagi seperti pada hub.
Gambar 12 Switch
4.
Kabel
Kabel yang
digunakan untuk jaringan nirkabel adalah sebagai berikut
1.Kabel UTP
Ada dua buah jenis kabel UTP
yakni shielded dan unshielded. Shielded adalah kabel yang memiliki selubung pembungkus.
Sedangkan unshielded tidak memiliki selubung pembungkus. Untuk koneksinya
digunakan konektor RJ-45.
Gambar
13 Konektor RJ-45
UTP cocok untuk jaringan dengan
skala dari kecil hingga besar. Dengan menggunakan UTP, jaringan disusun
berdasarkan topologi star dengan hub sebagai pusatnya. Kabel ini umumnya lebih
reliable dibandingkan dengan kabel koaksial.
Ada beberapa kategori dari kabel
UTP. Yang paling baik adalah kategori 5. Ada dua jenis kabel, yakni
straight-through dan crossed. Yang digunakan untuk koneksi dari access point ke
switch adalah kabel Straight-through.
Untuk kabel kategori 5, ada 8
buah kabel kecil di dalamnya yang masing-masing memiliki kode warna. Akan
tetapi hanya kabel 1,2,3,6. Walaupun demikian, ke delapan kabel tersebut
semuanya terhubung dengan jack.
Untuk kabel straight-through,
kabel 1, 2, 3, dan 6 pada suatu ujung juga di kabel 1,2,3, dan 6 pada ujung
lainnya. Sedangkan untuk kabel crossed, ujung yang satu adalah kebalikan dari
ujung yang lain ( 1 menjadi 3 dan 2 menjadi 6).
Gambar 14
Kabel UTP
1.2
Kabel
koaksial
Media ini paling banyak digunakan
sebagai media LAN, meski lebih mahal dan lebih sukar dibanding dengan UTP.
Kabel ini memiliki bandwith yang lebar, oleh karena itu dapat digunakan untuk
komunikasi broadband. Kabel jenis ini digunakan untuk menghubungkan access
point dengan antena. Ada dua buah jenis kabel koaksial, sebagai berikut:
a.
Thick Coaxial
Kabel
jenis ini digunakan untuk kabel pada instalasi Ethernet antar gedung. Kabel ini
dapat menjangkau jarak 500 m bahkan sampai 2500 m dengan memasang repeater.
b.
Thin Coaxial
Kabel
jenis ini cocok untuk jaringan rumah atau kantor. Kabel ini mirip seperti kabel
antenna TV, harganya tidak mahal, dan mudah dipasangnya. Untuk memasangnya,
kabel ini menggunakan konektor BNC.
1. IP Address
IP address adalah
alamat logika yang diberikan ke peralatan jaringan yang menggunakan protokol
TCP/IP. IP address terdiri dari 32 bit angka binari, yang ditulis dalam empat
kelompok terdiri atas 8 bit (oktat)
yang dipisah oleh tanda titik. Contohnya adalah :
11000000.00010000.00001010.00000001 atau dapat juga ditulis dalam bentuk empat
kelompok angka desimal (0-255) misalnya 192.16.10.1. IP address yang terdiri atas 32 bit angka dikenal sebagai IP versi 4
(IPv4).
TCP/IP melihat semua IP address sebagai dua bagian jaringan, yaitu network ID dan host ID. Network ID menentukan alamat jaringan
sedangkan host ID menentukan alamat host atau komputer. Oleh sebab itu, IP address
memberikan alamat lengkap suatu komputer berupa gabungan alamat jaringan dan host. Jumlah kelompok angka yang
termasuk network ID dan host
ID tergantung pada kelas IP address
yang dipakai.
2. Kelas – Kelas IP Address
IP address dapat
dibedakan menjadi lima kelas, yaitu A, B, C, D, dan E (Mansfield, 2002, p134). Dalam hal ini kelas A, B, dan C digunakan
untuk address biasa. Sedangkan kelas D digunakan untuk multicasting ( 224.0.0.0 – 239.255.255.255 ) dan kelas E (
240.0.0.0 – 247.255.255.255 )
dicadangkan dan belum digunakan. Agar peralatan dapat mengetahui kelas
suatu IP address, maka setiap IP
harus memiliki subnet mask. Dengan
memperhatikan default subnet mask
yang diberikan, kelas suatu IP address dapat
diketahui. Berikut pada tabel 2.1 dijelaskan mengenai pengelompokan kelas –
kelas IP address beserta dengan
jumlah jaringan dan jumlah host per
jaringan yang dapat digunakan beserta default
subnet mask-nya.
Tabel 2 Kelas –
kelas IP address
Kelas
IP
address
|
Kelompok oktat pertama
|
Network ID
|
Host ID
|
Jumlah jaringan
|
Jumlah host per jaringan
|
Default subnet
mask
|
A
|
1 – 126
|
w.
|
x.y.z
|
128
|
16.777.216
|
255.0.0.0
|
B
|
128 – 191
|
w.x
|
y.z
|
16.384
|
65.536
|
255.255.0.0
|
C
|
192 – 223
|
w.x.y
|
z
|
2.097.152
|
256
|
255.255.255.0
|
Dalam penggunaan IP address ada peraturan tambahan yang
harus diketahui, yaitu :
§ Angka 127
pada oktat pertama digunakan untuk
loopback
§ Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1
§ Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1
Jika host ID berupa angka binari 0, IP address ini merupakan network ID jaringannya. Jika host ID semuanya berupa angkan binari 1,
IP address ini biasanya digunakan
untuk broadcast ke semua host
dalam jaringan lokal.
3.
Private IP address
Internet Assigned
Number Authority (IANA) yang merupakan badan internasional, yang mengatur
masalah pemberian IP address untuk
digunakan dalam internet, menyediakan
kelompok-kelompok IP address yang
dapat dipakai tanpa pendaftaran yang disebut private IP address. Private address atau non-routable ini dialokasikan untuk
digunakan pada jaringan yang tidak terkoneksi ke internet.
RFC 1918 bertemakan “Address
Allocation for Private Internets” membahas tentang penggunaan jaringan /
operasional jaringan menggunakan TCP/IP. Penggunaan IP publik dan private juga menjadi masalah yang
dicermati berkenaan dengan global address
space yang semakin berkurang setiap harinya. Berikut ini adalah set IP private yang direkomendasikan dalam RFC
1918.
Gambar 15
Rekomendasi IP private dalam RFC 1918
4.6 Sekuritas Dasar Jaringan Nirkabel
Keamanan
dasar nirkabel disediakan oleh hal-hal berikut :
·
SSIDs(Service
Set Identifiers)
·
Wired
Equivalent Privacy (WEP)
·
Media
Access Control (MAC) address verification
SSID merupakan suatu kode yang mengidentifikasikan
hubungan dengan sebuah access point. Semua peralatan nirkabel yang hendak
berkomunikasi dalam sebuah jaringan harus memiliki SSID yang sama parameternya
karena SSID access point lah yang menciptakan konektifitas klien device dengan
access point.
Secara standar, sebuah access point membroadcast SSIDnya setiap beberapa detik.
Broadcase ini bisa dihentikan sehingga menyulitkan hacker untuk menemukan SSID
dan kemudian mengambil alih kontrol dari access point. Akan tetapi, karena SSID
termasuk dalam tanda dari setiap frame nirkabel,sangat mudah untuk hacker yang
telah mempersiapkan untuk melakukan peralatan sniffing untuk menemukan
parameter yang diset dan langsung terhubung dengan jaringan yang ada.
Apabila proses dapat bergabungnya dalam jaringan nirkabel dengan mengetahui
SSID bisa disebut sebagai jaringan tersebut memiliki autentikasi terbuka.
WEP bisa digunakan untuk mengatasi masalah broadacasr SSID dengan
mengenkripsi trafik antara klien nirkabel dengan access point. Apabila
terhubung ke dalam jaringan nirkabel menggunakan WEP bisa dikatakan jaringan
tersebut melakukan autentikasi shared-key. Di mana access point melakukan
challenge kepada klien nirkabel dan meminta klien untuk mengembalikan challenge
tersebut secara terenkripsi. Apabila access point bisa mendekripsi respon dari
klien makan klien tersebut terbukti mempunyai key yang valid dan mempunyai hal
untuk terhubung dalam jaringan tersebut.
Verifikasi MAC
Address
Untuk keamanan nirkabel yang lebih lagi, seorang administrator jaringan
bisa menggunakan filtering MAC address di mana access point dikonfigurasi untuk hanya menerima MAC address klien yang diperbolehkan
untuk mengakses jaringan.Sayangnya metode ini juga kurang aman
karena frame yang dikirim bisa saja disniff untuk mendapatkan MAC address.
Enhanced Wireless
Security
Standar kemananan
lebih kuat ditunjukan dalam tabel berikut dimana tujuan diciptakannya untuk
menutupi kelemahan dalam WEP.
Komponen
Keamanan
|
Standar
802.11 Awal
|
Peningkatan
Keamanan
|
Authentication
|
Open
authentication or shared-key
|
802.1x
|
Encryption
|
WEP
|
Wireless
Fidelity (Wi-Fi) Protected Access (WPA), then 802.11i
|
802.1x
IEEE 802.1x adalah sebuah standar kontrol jaringan
berdasarkan port.802.1x menyediakan per-user,per-session, mutual strong
authentication, tidak hanya untuk jaringan nirkabel tapi juga untuk jaringan
kabel bila diperlukan.
Berdasarkan ametode
autentikasi yang digunakan, 802.1x juga menyediakan enkripsi.Berdasarkan IEEE
Extensible Authorization Protocol (EAP), 802.1x memungkinkan access point dan
klien untuk berbagi dan bertukar kunci enkripsi WEP secara otomatis. Access
point akan bertindak sebagai proxy dan melakukan komputional dari
enkripsi.Standar 802.1x juga mendukung manajemen kunci secara sentralisasi
untuk Jaringan Nirkabel.
Wi-Fi Protected Access
WPA diperkenalkan sebagai
solusi menengah untuk enkripsi WEP dan integritas data sementara IEEE 802.11i
ditingkatkan.
Ketika WPA
diimplementasikan , akses menuju WPA disediakan hanya untuk klien yang
mempunyai hak. Walaupun WPA jauh lebih aman daripada WEP , preshared key
disimpan dalam klien device sehingga apabila device klien ini dicuri, seorang
hacker bisa dengan meudah mengakses jairngan nirkabel.
WPA mendukung autentikasi
dan enkripsi.Autentikasi dilakukan dengan presharesd key yang diketahui sebagai
WPA Personal,dan ketika dilakukan melalui 802.1x dikenal sebagai WPA
Enterprise.
WPA menawarkan Temporal Key
Integrity Protocol (TKIP) sebagai algoritma enkripsi dan sebuah algoritma yang terinttegrasi
yan dikenal sebagai Michael.
802.11i
Standar
802.11i menggantikan WEP dan fitur
keamanan lain ddari standar asal 802.11i .
WPA2 merupakan produk tersertifikasi yang dirancang untuk peralatan
nirkabel yang kompatibel dengan standar 802.11i.Seritifikat WPA2 menyediakan
support untuk fitur keamanan 802.11i yang tidak ada dalam WPA. WPA2 ,seperti
WPA juga mendukung metode Enterprise dan Personal untuk autentikasi.
Sebagai tambahan untuk memperkuat kebutuhan enkripsi, WPA1 juga menambahkan
peningkatan untuk fast roaming daripada
klien device dengan mengijinkan klien
untuk melakukan pre-autentikasi dengan access point ketika berpindah,sementara
koneksi ke access point tetap terjaga
walupun bergerak menjauh dari access point.
Gambar 16 Desain Jaringan
Nirkabel
Dari gambar di atas bisa dilihat
bahwa ada sebuah perusahaan memiliki 2 gedung yang terpisah dan mereka
menghubungkan jaringan kabel mereka dengan menggunakan access point bridge.Hal
ini bisa saja disebabkan karena kondisi lapangan tidak memungkinkan untuk
adanya penarikan kabel.Jadi koneksi yang dilakukan berupa peer to peer dengan
menggunakan bridge untuk menghubungkan kedua gedung tersebut.
Di sini mereka menggunakan antena
Bi-directional karena koneksinya hanya menunjuk pada satu arah saja.Sinyalnya
tidak perlu menyebar.Untuk kemanannnya,SSID dari bridge sebaiknya dilakukan
proses hidden(tidak dibroadcast/disebar sehingga hanya access point atau klien
device yang telah mengetahui SSID access point tersebut yang dapat
mengakses).Perlu diingat bahwa kecepatan besar bandwith antar bride maksimum
hanya dapat mencapai 54Mbps,akan tetapi kecepatan ini bisa menurun apabila ada
hujan atau badai.
Dari gambar di atas juga bisa dilihat juga bahwa dalam gedung 1 dan 2
masing-masing memiliki access point untuk jaringan nirkabel.Di mana jaringan nirkabel ini bisa diakses baik oleh
laptop yang telah memiliki perangkat nirkabel ataupun Handphone /PDA yang
mendukung nirkabel. SSID untuk access point sebaiknya dilengkapi dengan
keamanan tertentu seperti WEP atau WPA sehingga tidak sembarang user dapat
mengakses jaringan dalam perusahaan tertentu.Untuk jumlah dan penempatan access
point bisa disesuaikan dengan denah di perusahaan tersebut(bagaimana kondisi
fisik dari gedung tersebut).
4.7.2 Hal-Hal yang harus diperhatikan dalam
mendesain jaringan nirkabel
1. Site Survei
Site survei,awalnya jarang dilakukan karena biaya untuk implementasi
jaringan nirkabel sangat murah sehingga tidak masalah berapa banyak access
point yang hendak dipasang.Akan tetapi sangat disarankan untuk melakukan hal
ini karena hal ini dapat membantu dalam memilih tempat untuk pemasangan access
point selain masalah penyebaran sinyal
hal ini bertujuan menghindari terjadinya tabrakan frekuensi.
Ketika
mengadakan site survei ,ada beberapa pertanyaan yang sebaiknya ditanyakan :
·
Sistem nirkabel manakah yang mendukung aplikasi yang ada?
·
Apakah kondisi line-of-sight sudah ada
untuk antena?
·
Di
manakah access point sebaiknya diletakan supaya sedekat mungkin dengan klien
yang akan mengakses access point.
·
Apakah sumber potential interferensi yang ada
dalam gedung tersebut?Mis: telepon nirkabel,microwave,interferensi alam,atau
access point lain yang menggunakan channel frekuensi yang sama.
·
Apakah
ada pemerintahan,baik local atau propinsi dan legistatif yang harus
dipertimbangkan dalam pemasangan access point?
2. Roaming jaringan Nirkabel
Jaringan Nirkabel
menghabiskan biaya yang lebih sedikit ketimbangan jaringan kabel ketika
diimplementasikan. Besar kecepatan akses tergantung dari access point dan
radius daerah jangkauan sebaiknya diperhitungkan dengan baik saat didesain
karena apabila terjadi tabrakan channel frekuensi dengan acces point lain maka
akan terjadi dead spots.Di mana user pada daerah ini tidak dapat mengakses
access point manapun.
Gambar 17
Overlapping Signals menyebabkan Dead Spots
Pada gambar di atas roaming jaringan nirkabel sangat
diperlukan. Perencanaan Roaming jaringan nirkabel mempertimbangkan kondisi
seorang user berpindah posisi sehingga mengharuskan dia untuk berpindah access
point yang diakses sehingga ada kemungkinana besar untuk kehilangan kekuatan
sinyal yang dipancarkan .Perpindahan koneksi ini seharusnya tidak terlihat dan
klien dapat langsung terhubung dengan access point terdekat untuk sinyal yang
lebih kuat.
Prosedur instalasi yang wajib ada :
1.
Periksa apakah koneksi kabel yang digunakan sudah cocok.
Pemasangan kabel dari access point ke switch apakah kabel UTP yang digunakan
berjalan dengan baik dan benar dipasangnya.Periksa juga kabel yang digunakan
untuk access point ke antena. Diperiksa terlebih dahulu apakah kabel yang
digunakan sudah tepat. Diberikan label pada kabel supaya mudah dalam melakukan
pemeriksaan atau dokumentasi jaringan sehingga mudah untuk melacak posisi kabel
yang ingin diperiksa.
2.
Buatlah desain setingan konfigurasi terlebih dahulu
sebelum melakukan pada alat-alat yang ada (Access Point, Bridge, klien device)
misalnya IP Address yang akan dipasang, SSID yang akan digunakan, user dan
password login untuk administrator serta settingan parameter sekuritas yang
harus disamakan supaya tidak terjadi masalah saat klien device ingin terhubung
dengan access point yang ada.
3.
Gunakan software-software yang dapat digunakan untuk
menguji radius sinyal dari access point.Hal ini bertujuan untuk memeriksa
radius dari sinyal access point dan pemeriksaan dari overlapping chanel.
4.
Catat dan dokumentasikan setiap langkah konfigurasi serta
contact person dari tim instalasi.Hal ini berguna apabila terjadi permasalahan
di kemudian hari sehingga mudah dalam melakukan pengecekan permasalahan.
Akses point biasanya diletakan
pada tempat atau titik yang bisa memberikan sinyal atau radius yang seluas
mungkin. Penempatan akses point untuk ruangan indoor sebaiknya berada di tempat
yang tidak banyak sekat atau dinding sebisa mungkin lone of sight karena radius
signal akan semakin kecil apabila semakin banyak sekat atau halangan. Perlu
diperhatikan juga dalam memasang access point channel yang digunakan supaya
tidak terjadi dead spot atau tabrakan frekuensi.
Sedangkan untuk outdoor ,sebaiknya dilakukan
site survei terlebih dahulu untuk mengecek keadaan lapangan.Jangan sampai sinyal
pada titik yang akan dipasang akses point akan bertabrakan dengan akses point
lain yang telah terpasang lebih dahulu dan keamannya perlu
diperhitungkan.Seperti memasang di tempat yang tinggi dan dipasangi anti petir.
Pemasangan kabel ini dilakukan hanya
untuk kabel UTP yang dihubungkan dengan akses point karena ini merupakan
jaringan nirkabel sehingga yang perlu diperhatikan dalam pengkabelan adalah
koneksi access point ke switch. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kabel
tersebut dapat digunakan atau tidak (mis: karena isinya terputus).
Setelah kabel dipasang, gunakan pipa
penutup agar rapi. Pemberian tanda pada kabel sebaiknya diterapkan agar
memudahkan pengawasan ataupun perbaikan jika terjadi suatu kerusakan.
Setelah akses point diletakkan di
masing-masing lokasi, maka langkah selanjutnya adalah menarik kabel, memasang
kartu wireless adapter pada PC user yang akan menggunakan jaringan
nirkabel dan memasang parameter
sekuritas yang sama untuk setiap PC, laptop ,Handphone ataupun PDA yang akan
mengakses jaringan nirkabel tersebut.
Sebelum dilakukan instalasi perlu dibuat sebuah jadwal
pekerjaan yang baik agar proses instalasi berjalan dengan lancar. Jadwal
tersebut secara sekuensial (urut) meliputi hal-hal berikut:
Membuat desain jaringan di atas kertas sesuai dengan
kondisi nyata di lapangan
Melakukan pembongkaran dan pembenahan infrastruktur
lapangan,
Melakukan pemasangan peralatan jaringan secara menyeluruh
Melakukan konfigurasi peralatan jaringan secara
menyeluruh
Menguji konektivitas semua node dalam jaringan dan radius
dari access point yang dipasang
3.7 Tim Instalasi
Tim
instalasi adalah orang-orang yang terlibat dalam melaksanakan instalasi suatu
jaringan Nirkabel. Orang-orang ini hendaknya bukanlah orang-orang sembarangan,
melainkan memiliki pengalaman dalam bidang jaringan komputer, khususnya
pengalaman dalam melakukan instalasi jaringan nirkabel.
Faktor
yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tim instalasi jaringan nirkabel
adalah sebagai berikut:
Banyak lokasi instalasi
Kapasitas user yang akan mengakses jaringan Nirkabel
Besar biaya yang akan dikeluarkan untuk proses
penginstalan jaringan
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN
Pelatih
Pelatih Anda
dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih adalah untuk :
a.
Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b.
Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar.
c.
Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan
untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar Anda.
d.
Membantu Anda untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.
e.
Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f.
Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan.
Penilai
Penilai Anda
melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di tempat kerja.
Penilai akan :
a.
Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan merencanakan
proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan Anda.
b.
Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk
diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya dengan Anda.
c.
Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja/sesama peserta pelatihan
Teman kerja Anda/sesama
peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan bantuan. Anda juga dapat
mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu
yang berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan belajar/kerja Anda
dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.
Pengertian
sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses pembelajaran ketika
peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Sumber-sumber tersebut
dapat meliputi :
1.
Buku referensi dari perusahan
2.
Lembar kerja
3.
Gambar
4.
Contoh tugas kerja
5.
Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa
sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu peserta
pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip
dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang
terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk
menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika ternyata
sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak
tersedia/tidak ada.
·
Identifikasi kebutuhan pengalamatan IP
yang akan diberikan.
Judul/Nama Pelatihan : Memasang Jaringan Nirkabel
Kode Program Pelatihan : TIK.JK02.007.01
NO
|
UNIT
KOMPETENSI
|
KODE UNIT
|
DAFTAR PERALATAN
|
DAFTAR BAHAN
|
KETERANGAN
|
1.
|
Memasang
jaringan nirkabel
|
TIK.JK02.007.01
|
-Crimping Tools.
- Network Tester
- Tang
- Cutter
-Access point
-Switch
-Laptop
atau komputer dengan wireless
|
- Kabel
UTP
- Kabel
Coaxial
-
Konektor RJ-45
-Antena
|
-
|
·
Website:
o
http://www.ilmukomputer.com
·
Buku
:
o
Panduan Membangun Jaringan Komputer, Pengarang : Rahmat
Rafiudin, Penerbit : Elex Media Komputindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar